Mengenal Gaya Hidup Slow Living, Meninggalkan Kesibukan Tak Berarti
MEngenal Gaya Hidup Slow Living-(Pixabay/Renata Hille)-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Slow living merupakan konsep gaya hidup yang mengajak untuk keluar dari rutinitas kesibukan tanpa pemikiran yang mendalam. Menghentikan mode "autopilot" artinya menghindari kebiasaan rutin yang tidak lagi memerlukan pertimbangan.
Setiap hari, tanpa disadari, kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita kehilangan kemampuan untuk memikirkan hal-hal yang benar-benar penting atau yang seharusnya diprioritaskan. Fenomena ini semakin diperparah oleh kehadiran media sosial, yang seringkali membuat kita menghabiskan waktu dengan aktivitas scrolling tanpa tujuan.
Konsep slow living bukanlah sesuatu yang baru, dimulai sejak tahun 1980 dengan gerakan "Slow Food Movement." Konsep ini terus berkembang hingga saat ini, bahkan semakin populer di tengah pandemi COVID-19. Masyarakat kini memiliki waktu untuk melambatkan langkah dan mulai merenung untuk merancang kembali kehidupan mereka.
Manfaat Slow Living
Adopsi gaya hidup slow living membawa manfaat besar yang bisa membuat hidupmu lebih bermakna dan tenang. Berikut adalah beberapa keuntungan utama yang bisa kamu rasakan:
1. Atasi Stres Lebih Mudah
Hidup secara santai dengan slow living dapat membantu kamu lebih baik dalam menghadapi stres sehari-hari.
2. Hubungan yang Lebih Baik
Slow living membantu membangun hubungan yang lebih akrab dan hangat dengan keluarga dan teman-temanmu.
3. Kenali Diri Sendiri Lebih Baik
Gaya hidup ini membuka kesempatan untuk lebih memahami siapa dirimu sebenarnya dan apa yang benar-benar penting bagimu.
4. Atur Prioritas dengan Baik
Slow living membentuk kebiasaan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupmu.
5. Pengaruh Positif pada Kesehatan
Pendekatan ini tidak hanya baik untuk pikiranmu, tapi juga memberi dampak positif pada kesehatan tubuhmu secara keseluruhan.
Jadi, slow living bukan hanya tentang melambatkan langkahmu, tetapi lebih pada menemukan kebahagiaan dalam momen-momen sederhana dan mencapai tujuan hidup yang sebenarnya.
Kesalahpahaman dalam penerapan
Meskipun konsep slow living terlihat sederhana, namun ada beberapa pemahaman yang kurang tepat. Ini beberapa pemahaman yang perlu diperbaiki agar tidak keliru:
Bukan Berarti Boleh Bermalas-malasan
Slow living, meskipun terdengar santai, tidak memberikan izin untuk bermalas-malasan.
Menerapkan konsep ini sebenarnya mendorong efisiensi waktu dan konsentrasi penuh pada tugas yang sedang dijalankan.
Sebagai hasilnya, pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, membuka ruang untuk kegiatan yang lebih bermakna.
Bukan Izin untuk Menunda Pekerjaan
Slow living tidak mengajarkan pengendalian diri untuk bergerak terlalu lambat, terutama dalam konteks pekerjaan. Ada pemahaman bahwa pekerjaan yang krusial harus diselesaikan sesegera mungkin untuk menjaga produktivitas dan memenuhi tenggat waktu.
Konsep ini mengembangkan kemampuan menentukan prioritas agar tugas yang paling penting diselesaikan lebih dulu.
Tidak Hanya untuk yang Tinggal di Desa
Slow living tidak terbatas pada lingkungan desa; konsep ini dapat diterapkan oleh siapa pun, baik di desa maupun kota. Meski umumnya diidentifikasi dengan kehidupan sibuk kota, slow living menyediakan manfaat bagi semua orang yang ingin merenungkan progres hidup mereka.
Pemahaman ini dapat membantu setiap individu memastikan bahwa pencapaian mereka sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi yang sesungguhnya.
Cara Menerapkan
Agar lebih memahami dan mengadopsi gaya hidup santai, berikut beberapa contoh penerapan yang dapat meningkatkan kualitas hidup sehari-hari:
Praktik Mindfulness
Mindfulness adalah keadaan di mana kamu sepenuhnya sadar akan lingkungan, keinginan, dan perasaanmu. Teknik meditasi atau mengatur napas secara rutin setiap hari dapat membantu melatih keadaan mindfulness.
Praktik ini tidak hanya menciptakan kehadiran dalam setiap momen tetapi juga membantu mengelola stres dengan lebih baik.
Sisihkan Waktu untuk Diri Sendiri
Kontras dengan gaya hidup yang terburu-buru, slow living mendorongmu untuk memberikan waktu khusus untuk dirimu sendiri.
Salah satu contoh gaya hidup terburu-buru adalah menghabiskan waktu setiap hari hanya untuk bekerja tanpa memberikan ruang untuk kesenangan atau kepuasan pribadi.
Memberikan waktu "me time" sangat penting untuk istirahat dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Hidup dalam Kesederhanaan
Kesederhanaan adalah aspek lain dari slow living yang menekankan kebutuhan untuk tidak terus-menerus mengejar atau memiliki barang-barang yang sebenarnya tidak diinginkan.
Langkah-langkah sederhana seperti merapikan rumah dan menyusun pakaian dengan prinsip minimalis dapat menjadi awal yang baik.
Penting untuk diingat bahwa slow living bukan hanya tentang berapa besar biaya hidupmu, melainkan tentang membuat keputusan pembelian dengan penuh kesadaran (mindful).
Pererat Hubungan dengan Orang Terdekat
Menjadi bagian integral dari slow living adalah kebijaksanaan dalam mengalokasikan waktu. Dalam upaya untuk mengelola waktu secara lebih baik, penting untuk mengidentifikasi nilai atau prinsip apa yang paling berharga bagi dirimu.
Pertimbangkan apakah bekerja tanpa henti benar-benar memberikan nilai yang selama ini kamu cari. Kesadaran terhadap pentingnya menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat seringkali terlupakan, meskipun sebenarnya nilainya sangat signifikan bagi kebanyakan orang.
Memilah Barang yang Tak Dibutuhkan
Membuang barang yang sudah tak berguna namun masih ada di sekitarmu, seperti di meja atau dalam lemari pakaian, adalah langkah awal untuk menciptakan gaya hidup slow living. Meskipun terlihat sederhana, memiliki barang-barang yang lebih sedikit dapat membantu kamu fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Konsep hidup lambat atau slow living memang terdengar mudah, namun melibatkan perubahan kebiasaan yang kadang sulit dilakukan. Meskipun demikian, mencoba menerapkannya bisa memberikan makna lebih dalam kehidupanmu.
Mulailah dengan menyortir pakaian, sepatu, atau tas yang sudah tidak lagi kamu gunakan. Jika tas-tas yang dimiliki sudah usang, pertimbangkan untuk menggantinya dengan satu tas berkualitas yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: